Cerita pengalaman, hobi, game, sepak bola, dan segala sesuatu yang terlintas dalam ingatan.

Senin

Penyebab Listrik Mesjid dan Madrasah tidak Gratis

Listrik Mesjid dan Madrasah tidak Gratis saya ketahui setelah mengirimkan pesan WhatsApp ke nomor PLN di 08122123123.
Saya menghubungi WhatsApp PLN setelah membaca media online dan website yang menuliskan tentang cara mendapatkan gratis listrik pln baik token/ prabayar maupun pascabayar. Dalam beberapa artikel diterangkan bahwa untuk mendapatkan gratis listrik, saya harus menghubungi PLN via WhatsApp atau mengunjungi website resminya. Saya pun memilih opsi yang pertama.
Setelah saya simpan nomor PLN, langsung saya ketikan "selamat pagi" dan sistem langsung menjawab seperti ini:
Halo Electrizen, pemerintah memberikan listrik gratis untuk pelanggan rumah tangga 450 VA & Diskon 50% untuk pelanggan rumah tangga 900 VA Subsidi (sesuai Basis Data Terpadu TNP2K).
Ketik 1 untuk Info Listrik Gratis/ Diskon Stimulus Covid19
Bagikan info ini ke teman dan keluargamu 🙏 
https://wa.me/628122123123
Mari saling melindungi dari virus corona dengan tetap melakukan anjuran physical distancing
Hotline PLN (Kode Area) 123
Lalu saya ketikan nomor "1" sehingga muncul jawaban berikut:
Silakan masukan ID pelanggan/nomor meter Anda ya?
Sayangnya, setelah saya mencoba dengan nomor token Mesjid, jawaban yang muncul adalah seperti ini:
Mohon maaf token kompensasi saat ini hanya diberikan kepada pelanggan rumah tangga daya 450 VA dan 900 VA Bersubsidi (sesuai Data Terpadu Kesejahteraan Sosial).
Lalu saya coba ulangi perintah dari awal dengan memasukan angka "1" dan mencoba dengan beberapa nomor id pelanggan PLN , seperti nomor listrik Rumah Pimpinan Pesantren yang menyatu dengan asrama putra, nomor token asrama putri, nomor listrik Madrasah Ibtidaiiyah. Namun semuanya mendapatkan jawaban yang sama seperti pada pengecekan nomor id PLN untuk mesjid. Yaitu tidak mendapatkan gratis bayar listrik atau potongan 50% sama sekali.

Penyebab listrik mesjid, pesantren, dan madrasah tidak mendapat gratis atau potongan itu karena statusnya tidak termasuk dalam rincian pelanggan yang akan mendapatkan gratis atau diskon. Hal ini saya ketahui setelah membaca artikel di halaman kompas.
Di halaman tersebut dirinci beberapa kategori pelangggan yang mendapatkan gratis atau diskon seperti berikut:
  1. R1/450 VA (gratis) 
  2. R1T/450 VA (gratis) 
  3. R1/900 VA (diskon) 
  4. R1T/900 VA (diskon)
Setelah saya periksa struk pembayaran terakhir, tarif listrik mesjid, asrama dan madrasah berstatus S2 yang berarti bahwa ketiganya adalah listrik sosial dan bukan listrik rumah tangga yang berhak mendapatkan gratis atau diskon.
Listrik rumah tangga pun tidak semua berhak mendapatkan fasilitas tersebut. Karena jika kategorinya mampu seperti R1M/900 VA dan R1MT/900 VA, maka keduanya tidak akan mendapatkan fasilitas listrik nol rupiah ataupun diskon.
Jika ada cerita yang sama atau mirip dan ingin berbagi, silahkan berbagi di kolom komentar. terima kasih.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kontribusi anda, sangat saya hargai.
Terima kasih